Minggu, 27 Desember 2009

CITRA PRODUK

CITRA PRODUK

CITRA proXL DI MATA PELANGGAN

Di Indonesia terdapat lima operator selular yang mana tiga diantaranya merupakan operator selular terbesar dan bersaing ketat, diantaranya yaitu: Excelcom, Satelindo GSM, dan Telkomsel. Sedangkan dua operator selular lainnya yaitu Lippotelekom dan Indosat-M3 masih merupakan pendatang baru dalam persaingan ini.
Persaingan antar operator selular tersebut selalu mencoba mengungguli satu dengan lainnya. Persaingan inilah yang menjadikan mereka selalu berlomba-lomba untuk meningkatkan mutu fasilitas dan pelayanan mereka. Dimana persaingan ini terjadi karena masing-masing operator selular tersebut bertujuan untuk merebut pelanggan yang terbanyak.


proXL adalah sebuah produk dari operator selular Excelcom bersistem GSM (Global Satelite for Mobile Communication), yang mempunyai slogan “Tak Hanya Bicara” ini mempunyai arti bahwa fasilitas yang dimiliki oleh proXL tidak hanya terbatas pada pembicaraan konvensional saja, tetapi juga mencakup fasilitas SMS (Short Message Service), Mobile Banking (merupakan kerjasama proXL dengan m-BCA), dan fasilitas lainnya. Selain itu pula proXL menyedikan fasilitas pelayanan isi ulang elektronik yang mana fasilitas ini tidak dimiliki oleh operator selular lain.
Dari latar belakang tersebut diadakan penelitian untuk mengetahui bagaimana citra proXL di mata pelanggan, yang mana penelitian ini dilakukan pada mahasiswa UMM yang menjadi pengguna kartu selular tersebut.


Citra adalah hal yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Citra berkaitan erat dengan persepsi, sikap (pendirian), dan opini orang perorangan dalam kelompok publik. Citra produk adalah gambaran khusus yang diperoleh konsumen mengenai produk yang masih potensial maupun yang sudah aktual. Citra produk/barang dapat terbentuk dari berbagai macam hal, misalnya : pengalaman langsung dari konsumen yang pernah memakai/mencoba produk tersebut, perbandingan yang dilakukan oleh konsumen yang pernah memakai produk/barang, kisah-kisah dari teman, keluarga tentang baik buruknya produk tersebut.


Dalam penelitian deskriptif ini, peneliti menggunakan sampel Aksidental (Actidental Sampling) yang mana ditemukan jumlah sampel sebanyak 27 orang mahasiswa UMM dari berbagai macam fakultas. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan analisis data deskriptif kualitatif dalam bentuk tabel-tabel, prosentase, dan tabulasi frekuensi, dengan cara memberikan makna pada tabel yang tersaji.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa penilaian responden terhadap citra proXL adalah positif. Asumsi ini disebabkan beberapa faktor yakni : fasilitas dan pelayanan proXL yang lebih banyak, modern, dan canggih, dan juga proXL dinilai cocok bagi semua kalangan baik kalangan eksekutif, mahasiswa, ibu rumah tangga, maupun kalangan lainnya.


Namun citra yang positif ini tidak terlepas dari faktor-faktor lainnya yang malah cenderung tidak mendukung citra tersebut. Masalah signal yang lemah masih menjadi kendala utama bagi responden jika mereka berada di dalam ruangan, daerah-daerah tertentu atau kota-kota kecil. Selain itu pula responden merasa keberatan dengan pemberlakuan tarif pulsa proXL yang lebih mahal jika dibandingkan dengan operator selular lain. Meskipun faktor-faktor yang menjadi kendala tersebut dapat ditutupi oleh pihak proXL dengan promosi/publikasi secara besar-besaran.

Manajemen siklus hidup produk

Tingkat penjualan produk akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Siklus hidup produk mengacu pada tahapan-tahapan yang akan dilalui oleh produk tersebut. Siklus hidup produk adalah rangkaian strategi yang diterapkan oleh manajemen dalam menghadapi siklus tersebut.

Tahapan

Siklus hidup produk

Gambar 1. Siklus umum produk

Manajemen siklus

Tahap-tahap perkembangan produk diatas tidak mutlak. Ada produk yang akan terus bertahan di titik matang, sebagai contoh adalah susu. Marketer merancang beragam teknik untuk mencegah produk memasuki tahap deklinasi. Dalam banyak kasus, pencegahan ini dilakukan dengan merancang siklus hidup satu produk atau lini produk.

Marketer seringkali menerapkan strategi marketing mix yang dimodifikasi sesuai tahapan siklus yan mereka rancang sebelumnya.

Iklan haruslah bersifat informatif di tahap pengenalan, persuasif di tahap pertumbuhan dan matang, dan bersifat “mengingatkan” di tahap deklinasi.
Dana Promosi harus dianggarkan dalam jumlah besar pada tahap pengenalan, dan secara bertahap diturunkan di tiap levelnya.
Kebijakan harga dan distribusi juga harus disesuaikan di tiap tahapan agar mendapatkan titik optimal.

Menurut teori penyebaran inovasi yang dikemukakan oleh Everett Rogers, dan model penyebaran lainnya berasumsi bahwa konsumen memiliki kesiapan yang berbeda dalam menerima inovasi baru dan antisipasi terhadap perilaku konsumen tersebut perlu disusun dalam tiap tahapan siklus produk

Evolusi Pasar

Evolusi pasar merupakan proses paralel dari siklus hidup. Pada saat produk mencapai tahap matang, pasar mengalami lima tahap yang merupakan cerminan tahapan di siklus produk :

Kristalisasi pasar (Market Crystallization) – Tahap adanya permintaan laten dari pasar

Ekspansi Pasar (Market Expansion) – Mulai tumbuhnya produk pesaing dan konsumen semain sadar terhadap lini produk baru tersebut.

Fragmentasi pasar (Market Fragmentation) – Pasar mulai terbagi dalam beberapa subsegmen karena jumlah produk yang beredar di pasar semakin banyak

Konsolidasi pasar (Market Consolidation) – Banyak perusahaan mulai meninggalkan segemen tersebut karena ketatnya persaingan dan harga yang mulai jatuh serta tingkat keuntungan semakin menurun

Penghentian pasar (Market Termination) – Tidak ada permintaan dari pasar dan perusahaan menghentikan pembuatan produk tersebut.

Undergraduate Theses from JIPTUMM / 2003-06-10

Oleh : Siti Fahrina (97220103 ), Social Science
Dibuat : 2003-06-10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar