Rabu, 30 Desember 2009

Bahasa Indonesia (Paragraf / Alinea)

Bahasa Indonesia
Sugito Martodiwiryo


Paragraf / Alinea


Paragraf atau Alinea adalah merupakan bagian karangan yang terdiri atas beberapa kalimat yang berkaitan secara utuh dan padu serta membentuk satu kesatuan pikiran.


Syarat syarat paragraf yang baik :
1 . Kepaduan Paragraf
Dalam merangkai kalimat di haruskan untuk mencapai kepaduan sehingga bertalian secara logis dan padu. Oleh Karena itu agar kalimat kalimat bertahan secara logis dan padu , gunakanlah kata penghubung.

Contoh :
Indonesia adalah salah satu Negara dengan penduduk terbanyak di dunia. Bahkan menurut data Indonesia masuk kedalam posisi di 5 besar. Walaupun di Indonesia itu sendiri sangat kental dan kuat dalam pemberdayaan melakukan KB (keluarga berencana). Tetapi tetap saja angka kelahiran masih yang tidak diharapkan dan masih ditingkat yang sangat tinggi. Akibatnya Negara tidak memiliki kapasitas yang sanggup dalam memperluas lapangan pekerjaan sesuai dengan jumlah penduduk Indonesia bahkan tingkat pengangguran juga menjadi tingkat tertinggi.


2. Kesatuan Paragraf
Yang dimaksud kesatuan adalah tiap paragraph hanya mengandung satu pokok pikiran
yang diwujudkan dalam kalimat utama. Hal ini terbagi atas dua , yaitu paragraf
deduktif , yang merupakan kalimat utama diletakkan di awal paragraf sedangkan
paragraf deduktif adalah kalimat utama diletakkan di akhir paragraf.

Contoh paragraf deduktif
Hingga saat ini Indonesia masih tercatat sebagai salah satu negara dengan penduduk
terbesar dan terbanyak dan salah satu yang 5 besar di dunia. Berdasarkan data dari
tahun ke tahun , Indonesia cukup mengalami peningkatan yang cukup signifikan
pada angka kelahiran. Akibatnya Indonesia juga harus mampu berusah kuat
memajukan perekonomiannya demi mencapai kesejahteraan rakyat dan penduduknya
yang cukup banyak.

Contoh paragraf deduktif
Indonesia seharusnya mampu berusaha kuat memajukan perekonomiannya demi
Mencapai kesejahteraan rakyat dan penduduknya yang cukup banyak. Berdasarkan
Data dari tahun ke tahun , Indonesia cukup mengalami peningkatan yang cukup
Signifikan pada angka kelahiran. Jadi dapat disimpulkan bahwa saat ini Indonesia
masih tercatat sebagai salah satu negara dengan penduduk tersbesar dan terbanyak
serta menjadi salah satu yang 5 besar di dunia.

3. Kelengkapan Paragraf
Kelengkapan paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya terdapat kalimat kalimat
Penjelas secara lengkap untuk menunjukkan pokok pikiran atau kalimat utama. Ciri
ciri kalimat penjelas adalah berupa rincian , keterangan , contoh , dan lain-lain.

Contoh :
Indonesia adalah salah satu negara dengan penduduk terbesar di dunia. Akibatnya
banyak penduduk yang mengalami masalah masalah dengan contoh seperti
pengangguran , kemiskinan , dan lain lain. Dan ini menjadikan sebab akibat dalam
ekonomi Indonesia yang tertinggal jauh dengan negara negara lain.



Pengembangan Paragraf
1. Cara Pertentangan
Pengembangan paragraf dengan cara pertentangan biasanya menggunakan ungkapan
Ungkapan seperti berbeda dengan, sedangkan , lain halnya dengan , akan tetapi ,
dan bertolak belakang dari.

Contoh :
Kekuatan tim sepakbola Chelsea yang berasal dari Inggris kini sangat jauh berbeda dari
Chelsea pada jaman 2000an. Dimana dengan Chelsea yang sekarang , mereka lebih memiliki kulitas tim dan pemain yang berhasil juara dan menjadi tim yang patut di segani di kawasan Inggris maupun Eropa.

2. Cara perbandingan
Pengembangan paragraf dengan cara perbandingan biasa menggunakan ungkapan
Seperti seruan dengan, seperti halnya , demekian juga , sama dengan , sejalan dengan ,
akan tetapi , sedangkan , dan sementara itu.

Contoh :
‘Kereta!’. Begitulan seruan buat sepeda motor di daerah Aceh. Seperti halnya di Aceh , di Medan pun menggunakan seruan kereta untuk menyebut sepeda motor. Akan tetapi , di lampung , jambi , di sana menyebut sepeda motor itu dengan nama Honda. Lain halnya dengan kota kota di jawa yang menyebutnya dengan motor.

3. Cara Analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang di jelaskan dengan objek lain
yang memiliki kesamaan atau kemiripan.

Contoh :
Dalam suatu persahabatan harus terjalin hubungan yang terikat erat dan tidak saling membohongi satu sama lainnya. Ibaratnya untuk tidak seperti musang berbulu domba.
Harus saling menjaga kepercayaan masing masing.


4. Cara Contoh
Kata seperti , misalnya , contonya , dan lain lain adalah ungkapan ungkapan dalam
Pengembangan dalam mengembangkan paragraph dengan contoh.

Contoh :
Setiap manusia membutuhkan banyak vitamin C. Vitamin C itu sendiri banyak terkandung di buah buahan. Buah buahan yang banyak mengandung vitamin C , contohnya jeruk , jambu biji , mangga dan banyak lainnya.

5. Cara Sebab Akibat
Pengembangan paragraph dengan cara sebab akibat dilakukan jika menerangkan suatu
Kejadian , baik dari segi penyebab maupun dari segi akibat.

Contoh :
Seharusnya Negara kita , Indonesia bisa dan harusnya lebih maju di bandingkan Negara Negara lain di Asia tenggara dalam bidang sepakbola. Padahal kita memiliki kualitas pemain yang tak kalah bagusnya dari Negara lain. Akibatnya kita masih kalah dengan Thailand yang padahal liga sepakbola lokalnya kalah jauh dari Negara kita. Oleh karena itu kita perlu mengoreksi diri demi memajukkan sepakbola kita.

6. Cara Definisi
Adalah , yaitu , ialah , merupakan adalah kata kata yang di gunakan dalam
Mengembangkan paragraph dengan cara definisi.

Contoh :
Adik saya seorang gamer. Gamer itu sndiri adalah pemain game, atau bisa di bilang maniak nge game. Jadi gamer itu merupakan orang yang selalu atau senang memainkan game di computer atau playstation sejenisnya.

7. Cara Klasifikasi
Cara klasifikasi adalah pengembangan paragraph melalui pengelompokan berdasarkan
ciri ciri tertentu.

Contoh :
Uang palsu banyak beredar di pasaran di mana mana sekarang ini. Hal ini dengan hampir mirip dan tidak berbeda jauh dengan aslinya. Oleh karena itu kita harus pintar dalam memilih dan mengetahui perbedaan yang mana asli dan yang palsu dengan di bagi 3 cara. Tiga cara tersebut yaitu di lihat , diraba , dan diterawang. Kita berharap agar tidak banyak terjadi penipuan uang palsu.

Minggu, 27 Desember 2009

Riset Pemasaran

Riset Pemasaran

Manajemen Pemasaran

Riset Pemasaran

Riset Pemasaran atau Marketing Research adalah kegiatan penelitian dibidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis mulai dari perumusan masalah, tujuan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data dan interprestasi hasil penelitian. Kesemuanya ini ditujukan untuk masukan pihak manajemen dalam rangka identifikasi masalah dan pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah. Hasil riset pemasaran ini dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.

Pengembangan yang menguntungkan dari perusahaan hanya berasal dari komitmen terus-menerus untuk menyesuaikan kemampuan perusahaan dengan kebutuhan pelanggan. Agar proses penyesuaian ini berjalan efektif, diperlukan arus informasi dua arah antara pelanggan dan perusahaan. Inilah peran riset pemasaran. Riset pemasaran berkaitan dengan proses pemasaran secara keseluruhan. (riset pasar adalah riset tentang pasar).

Ada beberapa bentuk riset pemasaran yang dapat dipertimbangkan, yang dikelompokkan ke dalam empat jenis dasar, yaitu:
Internal-analisis catatan penjualan, tingkat periklanan, harga versus volume, dan sebagainya.
Eksternal-menggunakan sumber daya di luar organisasi untuk melengkapi riset internal.
Reaktif-jawaban kuisioner, wawancara terstruktur, dan sebagainya.
Non reaktif-interpretasi terhadap fenomena yang diamati, misalnya merekam pelanggan di toko, mendengarkan panel pelanggan, dan sebagainya.

Oleh karena adanya pro dan kontra untuk masing-masing jenis, bauran dari berbagai jenis itu dapat memberi manfaat. Misalnya, catatan penjualan dapat memberikan wawasan yang berharga, tetapi tidak dapat meramalkan kinerja dengan baik karena terbatas pada kinerja historis. Wawancara telepon dapat dilakukan dengan cepat dan relatif tidak mahal, tetapi jumlah informasi teknis yang dapat diperoleh terbatas. Titik awal dari setiap program riset pemasaran sebaiknya merupakan penelitian tentang bahan-bahan yang ada, terutama dengan sarana riset meja. Jika dikombinasikan dengan informasi penjualan internal, kekayaan informasi yang tersedia dari informasi yang diterbitkan bisa menjadi metode riset yang paling kuat yang terbuka untuk suatu perusahaan.

Pengumpulan data hanya merupakan langkah pertama dalam riset pemasaran. Data harus mendapat arahan sebelum menjadi informasi yang relevan, dan informasi hanya akan relevan jika perusahaan sudah mempunyai tujuan, beberapa masalah pemasaran yang harus diselesaikan. Informasi yang digabung dengan tujuan menjadi inteligensi: informasi yang dikonsumsi dan digunakan oleh manajemen dalam mengubah ketidakpastian menjadi resiko yang terukur. Perubahan ketidakpastian menjadi resiko dan minimalisasi resiko mungkin merupakan tugas yang paling penting dari manajemen, dan riset pemasaran dalam proses ini sangatlah penting.
Tujuan Riset Pemasaran:
1. Mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan secara obyektif kenyataan yang ada.
2. Bebas dari pengaruh keinginan pribadi ( political biases ). “ Find it and tell if like it is “.

Studi tentang riset pemasaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Riset dasar
dikenal juga sebagai riset murni atau riset fundamental yang bertujuan memperluas batas-batas pengetahuan yang mempunyai kaitan dengan aspek-aspek system pemasaran. Selama ini hanya sedikit perhatian yang dicurahkan terhadap bagaimana pengetahuan tsb digunakan dalam proses manajemen pemasaran.

Riset terapan
bertujuan membantu para manajer mengambil keputusan yang lebih baik. riset terapan ini diarahkan kesituasi organisasi yang spesifik dan pelaksanaannya dibimbing oleh ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam proses pengambilan keputusan.
Proyek riset pemasaran formal dapat dipandang sebagai seperangkat langkah yang disebut proses riset.

Untuk melaksanakan proyek riset secara efektif diperlukan antisipasi terhadap seluruh langkah proses riset dan memahami saling ketergantungannya. sembilan langkah-langkah dalam proses riset yaitu :
1. Menetapkan kebutuhan akan informasi
2. menentukan sasaran riset dan kebutuhan akan informasi
3. menentukan sumber data
4. mengembangkan bentuk pengumpulan data
5. merancang sample
6. mengumpulkan data
7. mengolah data
8. menganalisis data
9. menyajikan hasil riset

Ada empat sumber utama dari data pemasaran :
1. responden
2. situasi analogis
3. eksperimentasi
4. data sekunder

Setelah sasaran penelitian ditetapkan dan kebutuhan informasi didaftar dengan terinci langkah selanjutnya adalah menentukan dari mana sumber data diperoleh.
Keterangan atau ilustrasi mengenai sesuatu hal bias berbentuk kategori, misalnya : rusak, baik, senang, puas, berhasil, gagal, dsb, atau bias berbentuk bilangan. Kesemuanya ini dinamakan data atau lengkapnya data statistik.

Data menurut bentuknya dapat dikatergorikan sbb:
1. Data yang berbentuk bilangan disebut data kuantitatif, harganya berubah-ubah atau bersifat variable. Dari nilainya, dikenal dua golongan data kuantitatif ialah :
a. data diskrit yaitu data dengan variable diskrit
b. data kontinu yaitu data dengan variable kontinu
c. data yang dikategorikan menurut lukisan kualitas obyek yang dipelajari adalah data kualitatif. sehingga

golongan ini dikenal pula dengan nama atribut. Misalnya: sembuh, rusak, gagal, berhasil, dsb.
Menurut sumbernya data dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu :
1. data intern
adalah data data yang bersumber dari dalam perusahaan. Pengusaha mencatat segala aktivitas perusahaannya sendiri, misalnya: keadaan pegawai, pengeluaran, keadaan barang di gudang, hasil jualan, keadaan produksi pabriknya dan lain-lain aktivitasyang terjadi di dalam perusahaan itu.
2. data ekstern
adalah data yang bersumber dari luar perusahaan. suber data ekstern mencakup laporan riset komersial, majalah bisnis, laporan industri, laporan pemerintah, dsb.

Data ekstern dapat digolongkan atas dua bagian:
1. data ekstern primer atau data primer
data primer merupakan data yang dikeluarkan dan dikumpulkan oleh badan yang sama untuk kebutuhan riset yang sedang berjalan.
2. data ekstern sekunder atau data sekunder
data sekunder merupakan data yang sudah dipublikasikan untuk konsumsi umum

July 7th, 2008 by NAHRIYANTI

CITRA PRODUK

CITRA PRODUK

CITRA proXL DI MATA PELANGGAN

Di Indonesia terdapat lima operator selular yang mana tiga diantaranya merupakan operator selular terbesar dan bersaing ketat, diantaranya yaitu: Excelcom, Satelindo GSM, dan Telkomsel. Sedangkan dua operator selular lainnya yaitu Lippotelekom dan Indosat-M3 masih merupakan pendatang baru dalam persaingan ini.
Persaingan antar operator selular tersebut selalu mencoba mengungguli satu dengan lainnya. Persaingan inilah yang menjadikan mereka selalu berlomba-lomba untuk meningkatkan mutu fasilitas dan pelayanan mereka. Dimana persaingan ini terjadi karena masing-masing operator selular tersebut bertujuan untuk merebut pelanggan yang terbanyak.


proXL adalah sebuah produk dari operator selular Excelcom bersistem GSM (Global Satelite for Mobile Communication), yang mempunyai slogan “Tak Hanya Bicara” ini mempunyai arti bahwa fasilitas yang dimiliki oleh proXL tidak hanya terbatas pada pembicaraan konvensional saja, tetapi juga mencakup fasilitas SMS (Short Message Service), Mobile Banking (merupakan kerjasama proXL dengan m-BCA), dan fasilitas lainnya. Selain itu pula proXL menyedikan fasilitas pelayanan isi ulang elektronik yang mana fasilitas ini tidak dimiliki oleh operator selular lain.
Dari latar belakang tersebut diadakan penelitian untuk mengetahui bagaimana citra proXL di mata pelanggan, yang mana penelitian ini dilakukan pada mahasiswa UMM yang menjadi pengguna kartu selular tersebut.


Citra adalah hal yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Citra berkaitan erat dengan persepsi, sikap (pendirian), dan opini orang perorangan dalam kelompok publik. Citra produk adalah gambaran khusus yang diperoleh konsumen mengenai produk yang masih potensial maupun yang sudah aktual. Citra produk/barang dapat terbentuk dari berbagai macam hal, misalnya : pengalaman langsung dari konsumen yang pernah memakai/mencoba produk tersebut, perbandingan yang dilakukan oleh konsumen yang pernah memakai produk/barang, kisah-kisah dari teman, keluarga tentang baik buruknya produk tersebut.


Dalam penelitian deskriptif ini, peneliti menggunakan sampel Aksidental (Actidental Sampling) yang mana ditemukan jumlah sampel sebanyak 27 orang mahasiswa UMM dari berbagai macam fakultas. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan analisis data deskriptif kualitatif dalam bentuk tabel-tabel, prosentase, dan tabulasi frekuensi, dengan cara memberikan makna pada tabel yang tersaji.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa penilaian responden terhadap citra proXL adalah positif. Asumsi ini disebabkan beberapa faktor yakni : fasilitas dan pelayanan proXL yang lebih banyak, modern, dan canggih, dan juga proXL dinilai cocok bagi semua kalangan baik kalangan eksekutif, mahasiswa, ibu rumah tangga, maupun kalangan lainnya.


Namun citra yang positif ini tidak terlepas dari faktor-faktor lainnya yang malah cenderung tidak mendukung citra tersebut. Masalah signal yang lemah masih menjadi kendala utama bagi responden jika mereka berada di dalam ruangan, daerah-daerah tertentu atau kota-kota kecil. Selain itu pula responden merasa keberatan dengan pemberlakuan tarif pulsa proXL yang lebih mahal jika dibandingkan dengan operator selular lain. Meskipun faktor-faktor yang menjadi kendala tersebut dapat ditutupi oleh pihak proXL dengan promosi/publikasi secara besar-besaran.

Manajemen siklus hidup produk

Tingkat penjualan produk akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Siklus hidup produk mengacu pada tahapan-tahapan yang akan dilalui oleh produk tersebut. Siklus hidup produk adalah rangkaian strategi yang diterapkan oleh manajemen dalam menghadapi siklus tersebut.

Tahapan

Siklus hidup produk

Gambar 1. Siklus umum produk

Manajemen siklus

Tahap-tahap perkembangan produk diatas tidak mutlak. Ada produk yang akan terus bertahan di titik matang, sebagai contoh adalah susu. Marketer merancang beragam teknik untuk mencegah produk memasuki tahap deklinasi. Dalam banyak kasus, pencegahan ini dilakukan dengan merancang siklus hidup satu produk atau lini produk.

Marketer seringkali menerapkan strategi marketing mix yang dimodifikasi sesuai tahapan siklus yan mereka rancang sebelumnya.

Iklan haruslah bersifat informatif di tahap pengenalan, persuasif di tahap pertumbuhan dan matang, dan bersifat “mengingatkan” di tahap deklinasi.
Dana Promosi harus dianggarkan dalam jumlah besar pada tahap pengenalan, dan secara bertahap diturunkan di tiap levelnya.
Kebijakan harga dan distribusi juga harus disesuaikan di tiap tahapan agar mendapatkan titik optimal.

Menurut teori penyebaran inovasi yang dikemukakan oleh Everett Rogers, dan model penyebaran lainnya berasumsi bahwa konsumen memiliki kesiapan yang berbeda dalam menerima inovasi baru dan antisipasi terhadap perilaku konsumen tersebut perlu disusun dalam tiap tahapan siklus produk

Evolusi Pasar

Evolusi pasar merupakan proses paralel dari siklus hidup. Pada saat produk mencapai tahap matang, pasar mengalami lima tahap yang merupakan cerminan tahapan di siklus produk :

Kristalisasi pasar (Market Crystallization) – Tahap adanya permintaan laten dari pasar

Ekspansi Pasar (Market Expansion) – Mulai tumbuhnya produk pesaing dan konsumen semain sadar terhadap lini produk baru tersebut.

Fragmentasi pasar (Market Fragmentation) – Pasar mulai terbagi dalam beberapa subsegmen karena jumlah produk yang beredar di pasar semakin banyak

Konsolidasi pasar (Market Consolidation) – Banyak perusahaan mulai meninggalkan segemen tersebut karena ketatnya persaingan dan harga yang mulai jatuh serta tingkat keuntungan semakin menurun

Penghentian pasar (Market Termination) – Tidak ada permintaan dari pasar dan perusahaan menghentikan pembuatan produk tersebut.

Undergraduate Theses from JIPTUMM / 2003-06-10

Oleh : Siti Fahrina (97220103 ), Social Science
Dibuat : 2003-06-10